Monday, 9 June 2014

Kesenian Ludruk


Ludruk adalah suatu kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.

Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski kadang-kadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan nonintelek (tukang becak, peronda, sopir angkutan umum, dll.).
Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerankan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura.



Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari (biasanya) kalangan wong cilik. Ludruk merupakan kearipan lokal  yang merupakan salah satu budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Timur. Kesenian ini merupakan hasil karya para maestro seni yang syarat dengan nilai- nilai kehidupan. Banyak nilai -nilai luhur yang tersurat dan tersirat dalam pertunjukan kesenian ini yang dapat kita serap untuk kita aktualisasikan dalam realita kehidupan kita agar kita menjadi manusia yang beradab dan berbudaya.

Kesenian ini harus tetap kita pertahankan sebagai perisai untuk menghadapi perubahaan teknologi informasi yang sangat cepat. Dimana semua masyarakat terutama kalangan generasi muda  dapat mengakses segala informasi dan mempelajari kulture negara lain sehingga dapat menyebabkan perubahan pola pikir dan perilaku yang jauh dari nilai - nilai kehidupan yang sudah diwariskan oleh para leluhur kita.

Generasi muda sebagai aset bangsa yang merupakan agen perubahan harus tetap eksis menjaga dan melestarikan kesenian ludruk, agar  kesenian ini tidak punah ditelan perubahan zaman. Maka sebagai generasi muda harus lebih banyak berperan aktif dalam menghidupkan kesenian ini, yang merupakan bagian dari khasanah budaya bangsa sehingga bangsa ini tetap menjadi bangsa yang kaya terhadap pernak - pernik budaya.

Untuk mewujudkan tujuan yang mulia itu, kami dari Sanggar ludruk Marsudi Laras yang beranggotakan para pelajar, mahasiswa dan generasi muda mempunyai kewajiban moral untuk tetap mengawal dan nguri - nguri kesenian ini dengan segala kreasi dan inovasi  memberikan pelatihan dan  menyelenggarakan pagelaran dengan tema – tema kekinian  pada generasi muda, agar ludruk yang merupakan kearipan lokal yang  menjadi sumber informasi dan inspirasi, tetap ada dihati dan di cintai masyarakat terutama generasi muda Surabaya pada khususnya dan masyarakat Jawa Timur pada umumnya.


1 comment:

Anonymous said...

Lama g menonton kesenian ludruk di televisi kapan ya da lagi di telefisi

About Me

Catatan Si tengil yang perkasa mengulas keaneragaman kekayaan dan Budaya Indonesia
Designed By Seo Blogger Templates Published.. Blogger Templates